Wednesday, July 11, 2012

Pergi.

Mata tertutup rapat,
Roh meninggalkan jasad.
Tercengang aku berdiri,
Tidak mampu menerima realiti.
Tergamam, bisu tanpa kata.
Jantungku yang kencang sudah jatuh,
Gugur ke tanah.
Terkial kial aku menyadarkan diri.
Menafikan realiti.

Terngiang ngiang di telingaku, benak fikiranku,
Tawanya yang bergema,
Senyum manisnya, karenahnya.
Tidak mampu ku lupa.
Siapa sangka?
Si kecil yang kental ini,
Cepat sungguh berlalu pergi,
Tumpas dengan cancer yang menyerang diri.
Hilang, tak kembali.

Sayang,
Aku tak mampu melihatnya besar,
Aku tak mampu membantunya hadap dunia,
Aku tak mampu mengucupnya selamat tinggal.
Pergi, tanpa kata,
Hanya senyumannya jelas terukir.
Meninggalkan aku terkapai kapai hampir tenggelam,
Mati kelemasan.

Menyesal aku,
Tidak puas menyayanginya dulu,
Ada kalanya rimas dengan tangisan yang hendakkan susu.
Pinjamkan aku sedikit waktu,
Untuk kembali bersama cintaku,
Menbelainya buat terakhir kali,
Mendodoinya buat terakhir kali.
Pinjamkan aku sedikit waktu,
Untuk menebus segala dosa dosaku.

Aku rindu padanya.
Tapi sungguh,
Hidupnya di sini penuh penyeksaan.
Kau tamatkan, kau habiskan.
Dan angkatnya ke syurga Mu.
Untuk ketengangan hakiki,
Tenang yang abadi.

Amin Ya Rab Al alamin

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Amiin, amiin.

    This, breaks my heart. Wonderful piece.

    ReplyDelete